Category: Sinema Pojok

  • Percakapan Sinema di Minang Screening

    Minang Screening dan Pertanyaan-pertanyaan tentang Eksistensi Komunitas Film di Sumatera Barat 30 Maret akan menjadi hari besar para pencinta film, pembuat film, pemerhati film, dan semua subjek yang terlibat dalam perfilman. “Selamat Hari Film” begitu poster-poster akan tertuliskan. Kenapa hari film ditetapkan pada 30 Maret? 30 Maret menjadi hari pertama produksi film “Darah dan Doa”…

  • ‘Sekali Lagi’ karena Kita Pernah Bahagia

    Semua sudah dimaafkan sebab kita pernah bahagia. Sekiranya apa yang akan disampaikan jika membaca kalimat ini ditambah dengan dukungan gambar seorang laki-laki tua? Bolehlah saya menjawab bahwa poster itu mengajak dan mendorong perasaan kita untuk mudah memaafkan apa saja. Semua hal yang terjadi dalam hidup, segala duka dan laranya patut dimaafkan hanya karena satu alasan:…

  • Nyalak Nyao dan Hari Depan

    Sebagai bentuk dukungan terhadap film lokal yang berbicara kebudayaan,  Komunitas Gubuak Kopi mengadakan Nonton dan Diskusi Film Sinema Pojok yang berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat tengah berlangsung di hari kedua pada tanggal 17 Oktober 2021. Pemutaran film “Nyalak Nyao” merespon narasi-narasi budaya karya sutradara Alfahrozi Arrahman ini berlangsung di Rumah Tamera. 

  • Keluar dari 4:3

    Sabtu, 16 Oktober 2021 merupakan hari pertama rangkaian nonton dan diskusi film Sinema Pojok Oktober, bersama Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) dengan tema besar “Film Sebagai Pelestarian Nilai Budaya”. Di hari pertama ini,  Sinema Pojok menayangkan film Bujang Bailau yang disutradarai oleh Dwi Yola Nevia yang biasa dikenal sebagai Pejalan Kembar.

  • Realisme Kotor Iran dalam Sebuah Taksi

    Catatan Sinema Pojok spesial sinema Iran Pada penayangan reguler Sinema Pojok kali ini, kita kembali memutarkan filem yang di sutradarai oleh Jafar Panahi, Taxi Tehran. Filem ini adalah sebuah bentuk protes Jafar Panahi terhadap dunia perfileman di negaranya itu pada tahun 2015. Dialog dan narasi yang di bangun di filem ini terasa sangat mengkritik pemerintah…

  • Perjalanan Membeli Ikan Mas

    Catatan Sinema Pojok spesial sinema Iran Pada penayangan reguler 14 Oktober 2019 lalu, Sinema Pojok memutar filem The White Ballon (1995), yang sudatradarai oleh Jafar Panahi.  The White Ballon adalah sebuah filem yang berangkat dari kisah seorang gadis kecil yang berumur 7 tahun. Ia bernama Razieh dan memiliki keinginan membeli seekor Ikan mas cantik yang…

  • Gotong Royong Enam Jam di Jogja

    Catatan Penayangan Sinema Pojok: Enam Djam di Djogja (Usmar Ismail, 1951) Sabtu, 28 Juli 2018, Komunitas Gubuak Kopi melalui program Sinema Pojok memutarkan filem Enam Djam di Djogja karya sutradara Usmar Ismail yang diproduksi tahun 1951. Filem Enam Djam di Djogja memang dihadirkan dengan cara fiktif. Alasannya dibuat dengan cara fiktif karena merasa dokumen-dokumen yang…

  • Ruang Alternatif Sinema

    Teks ini merupakan tulisan pengantar dalam simposium yang bertajuk Ruang Apresiasi Alternatif dan Penontonnnya dalam rangkaian Andalas Film Exhibition – Denyut Baru yang digagas oleh Relair. Untuk memberikan pandangan terkait ruang apresiasi alternatif, saya akan menjabarkannya melalui apa yang saya dan kawan-kawan di Komunitas Gubuak Kopi lakukan di bidang itu. Sejak tahun 2015, Komunitas Gubuak…

  • Bahasa Keberpihakan

    Teks ini merupakan pengantar kuratorial dalam Andalas Film Exhibition – Denyut Baru yang dipresentasikan di Universitas Andalas, Kota Padang pada tanggal 21 November 2017 dan Universitas Dharma Andalas pada 28 November 2017. Festival ini diselenggarakan oleh Relair, pada tangal 18 November – 3 Desember 2017.

  • Pengantar Kuratorial: Video Out OK. Pangan

    Pada perhelatan OK. Video – Indonesia Media Arts Festival 2017 yang bertajuk OK. Pangan ini, Gubuak Kopi bersama OK. Video berkolaborasi menyelenggarakan sub-program festival: Video Out. Melalui program ini kita melakukan penayangan dan diskusi film. Film-film yang ditayangkan dalam program ini merepresentasikan persoalan pangan, mulai dari diskursus kebijakan hingga persoalan-persoalan yang dekat dengan kejadian sehari-hari,…

  • Sinema di Pojok Kampung Kita

    Pada 25-26 Maret 2017 lalu, di beberapa titik, di Kelurahan Kampug Jawa, Solok, berlansung kegiatan “Sinema di Pojok Kampung Kita” Penayangan ini diselenggarakan oleh Komunitas Gubuak Kopi, bersama Pusat Pengembangan (Pusbang) Film, Kementrian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam rangka merayakan Hari Film Nasional 2017. Kegiatan ini dibuka dengan penayangan Darah dan Doa, karya Usmar Ismail…

  • Literasi Komunitas Filem

    Perkembangan aktivisme dan aktivitas seputar sinema di daerah-daerah tidak lepas dari peran komunitas yang ada di dalam dan sekitarnya. Adalah tugas komunitas untuk membaca dan memahami persoalan yang ada di sekitar mereka: menemukan referensi sinema yang berkualitas, dan menggiring diskusi yang produktif di antara masyarakat, baik itu dalam melihat persoalan sosial politik, ekonomi, dan sebagainya.…

  • Meneguk Film Menyelami Kehidupan

    Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan (cetak) oleh Harian Haluan, edisi 4 September 2016, dalam rubrik Budaya. Artikel ini ditulis oleh Juli Ishaq Putra (pengasuh rubrik budaya Harian Haluan) terkait presentasi Albert Rahman Putra dalam forum komunitas di rangkaian “Social/Kapital – ARKIPEL: Jakarta International Documentary and Experimental Film Festval, 2016”. Artikel ini dipublikasi kembali sebagai bagian…

  • Peran Komunitas dalam Pengembangan Pengetahuan Sinema

    Perkembangan sinema sampai sekarang tak luput dari pihak-pihak yang berkontribusi untuk mengembangkan pengetahuannya, salah satu pihak yang memegang peran penting dalam hal ini adalah komunitas. Meskipun bukan organisasi resmi, komunitas kerap dijadikan wadah untuk melakukan aktivitas di bidang perfileman sebagai sarana apresiasi, eksibisi, forum diskusi, dan lain-lain. Dalam realitanya, program yang dijalankan oleh komunitas sering…

  • Di Pasar, Kita Bersinema

    Sinema di Pojok Pasar Kita, adalah perayaan sinema yang bertepatan di Hari Film Nasinonal. Dalam hal ini, Komunitas Gubuak Kopi, menjadikan perayaan Hari Film Nasional ini, sebagai check poin untuk mengevaluasi perkembangan sinema kita dari tahun ke tahun. Sinema di Pojok Pasar Kita, adalah perayaan pertama yang dilakukan oleh Komunitas Gubuak Kopi. Kali ini Komunitas…

  • SINEMA DI POJOK PASAR KITA

    Selamat Hari Filem Nasional! Dalam rangka merayakan hari filem nasional pada 30 Maret mendatang, Komunitas Gubuak Kopi bersama Rumah Kreatif Solok menggelar agenda penayangan filem di Pasar Raya Kota Solok dan di Taman Belajar Gubuak Kopi. Rubuhnya gedung bioskop tua di sudut persimpangan pasar raya Kota Solok penghujung 2012 lalu, hingga saat ini terkenang sebagai…

  • DOC. SINEMA POJOK 8

    Demokrasi di SMU 31 Peking Sabtu, 12 Maret 2016 lalu Komunitas Gubuak Kopi di Sinema Pojok menayangkan sebuah filem dokumenter pendek karya sutradara Joris Ivens. Ini adalah kesekian kalinya Sinema Pojok memutarkan karya-karya sutradara brilian berkebangsaan Belanda ini. Ivens dari banyak karyanya itu sering menjadikan filem sebagai alat melancarkan misi propagandanya, dan tentu dengan muatan…

  • DOC. SINEMA POJOK 6

    Mengenal dan memahami pesoalan lokal dengan wawasan global Pada nomor Sinema Pojok ke 6, Komunitas Gubuak Kopi menghadirkan dua gaya filem yang berbeda. Filem pertama adalah “Bridge Go-Round” karya seorang experimental filemmaker asal Amerika: Shirley Clarke. Filem berdurasi 4 menit ini dirilis pada tahun 1958 di Amerika. Menyajikan footages sebuah jembatan besar di New York dari…

  • Mengenal Bahasa Puitis Ivens

    Mengenal Bahasa Puitis Ivens

    Pada Jumat, 06 November 2015, lalu Komunitas Gubuak Kopi melalui Sinema Pojok mengadirkan tayangan spesial bertajuk: bahasa filem yang puitis. Dalam rangkaian kurasi sederhana itu dipilih beberapa karya Joris Ivens pada awal karirnya – yang juga masa awal kehadiran filem. Karya tersebut diantaranya: Movement Studies in Paris (Studi Gerak di Paris) diproduksi tahun 1927, Regen…

  • Penayangan Indonesia Calling dan Lahirnya Kelompok Baraja Filem

    Penayangan Indonesia Calling dan Lahirnya Kelompok Baraja Filem

    Beberapa waktu lalu, melalui program penayangan filem reguler “Sinema Pojok” Komunitas Gubuak Kopi bersama kelompok anak-anak di Aia Mati, menayangkan filem Indonesia Calling atau Indonesia Memanggil. Sebuah dokumenter karya Joris Ivens yang dirilis pada tahun 1946. Filem ini merekam penggalangan solidaritas buruh pelabuhan di Australia, membantu buruh Indonesia dalam mempertahankan negara baru Indonesia.

  • KURANGNYA RUANG DISKUSI FILEM DI KOTA KAMI

    Oleh: Fauzia Fuaddy Belum lama ini teman saya, Albert Rahman Putra, ketua dari Komunitas Gubuak Kopi, berkunjung ke salah satu event festival filem internasional di Ibu Kota, yakni ARKIPEL, Jakarta Internasional Documentary & Experimental Film Festival yang diselenggarakan oleh Forum Lenteng pertengahan Agustus lalu. Aber, begitu kawan – kawan memanggilnya. Seperti biasa setiap kepulangan rekan-rekan…

  • Peluncuran Sinema Pojok

    Sinema Pojok adalah sebuah bioskop non-komersial yang berbasis di Kota Solok, Sumatra Barat. Program ini merupakan inisiatif dari Komunitas Gubuak Kopi atas kebutuhan akan pengetahuan sinema, serta mendistribusikannya melalui kegiatan pemutaran film reguler. Film-film yang akan diputar oleh program Sinema Pojok ini adalah film-film yang bisa menjadi pilihan lain / alternatif untuk ditonton oleh publik.…

  • Harimau Minahasa dan Sinema Solok

    Ateng tiba-tiba kehilangan dirinya, ia mengejang berlagak seperti harimau, mencakar, jungkir balik, lalu berbicara dalam bahasa Jawa. Tubuh itu kini mengaku sebagai eyangnya Ateng. Ateng kerasukan roh eyangnya. Entah benar entah tidak. Tapi ia benar-benar geram ketika bahasa Jawa nya dibalas dengan bahasa Indonesia oleh Andang (sutradara). Pertanyaan-pertanyaan eyang sering kali mendapat jawaban yang tidak…

  • Referensi Yang Buram

    Catatan dari pameran “Jajahan Gambar Bergerak” dan Ngobrol Sinema Bersama Kuratornya Malam itu, 19 Agustus, 2015, kami, para pengunjung, diajak memasuki sebuah ruangan yang gelap. Di dalamnya, beberapa layar bercahaya bergantungan dan menempel di dinding-dinding, membingkai citra diam dan citra bergerak hitam-putih. Di lantai pertama, gambar-gambar yang tersaji merupakan materi arsip terkait sejarah sinema yang didatangkan…