KOMUNITAS GUBUAK KOPI

Kultur Daur Subur adalah sketsa awal dari studi mengenai kebudayaan yang berkembang di masyarakat pertanian Sumatera Barat.

Lapuak-lapuak Dikajangi adalah sebuah proyek seni yang merupakan bagian dari platform Daur Subur, sebuah studi tentang kebudayaan masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Proyek ini dikembangkan melalui Lokakarya Daur Subur #2 sebagai upaya pelestarian nilai-nilai tradisi melalui platform seni multimedia.

Mamboncah adalah pembacaan dari pola alih-fungsi lahan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Padang Sibusuk sejak tahun 1990-an. Negeri yang sebelumnya sempat diyakini sebagai daerah lumbung padi dan desa teladan ini, kini beralih pada pertambangan emas.

Bakureh Project adalah sebuah studi nilai-nilai kebudayaan lokal melalui tradisi “masak bersama”. Bakureh secara harfiah berarti “berkuli”, namum dalam konteks ini defenisi bakureh merujuk pada tradisi ‘gotong-royong masak’ yang dikomandoi oleh ibu-ibu dalam perhelatan.

Proyek ini bagian dari studi tentang kebudayaan pertanian di Sumatera Barat. Pada Daur Subur ke #5 ini, proyek ini secara khusus mengkaji dan merespon kebudayaan masyarakat pertanian di komunitas urban Alai, Parak Kopi, Kota Padang.

Proyek ini diselenggarakan dalam bentuk lokakarya riset dan penulisan kolektif. Para partisipan dari beragam disiplin dan komunitas melakukan pertemuan-kunjungan, dan memetakan aktivitas warga berdaya, dalam mengelola sumber daya lokal, dalam konteks pandemi.

Terminologi “circumstance” adalah tentang situasi yang memungkinkan tindakan atau peristiwa-peristiwa tertentu muncul. Melihat kekinian atau sesuatu yang kiwari dari daya sinkronisasi, antara situasi-kondisi dengan peristiwa dan tindakan. Dalam proyek ini “Circumstance” menyoroti inisiatif masyarakat pertanian Solok dalam merespons persoalan setempat dan menyikapinya secara spiritual

Terminologi Downshifting (melambat) merujuk pada gerakan sosial yang berkembang di masyarakat urban, sebagai respon gaya hidup industri yang serba cepat dan instan. Proyek kali ini, memperluas terma Downshifting (melambat) sebagai pilihan tindakan dalam mengupayakan keselamatan warga, termasuk lingkungan dan ruang hidupnya.

ecara spesifik, studi ini berupaya melihat bagaimana ide-ide keberlangsungan kolektif baik itu dalam takaran represenstasi pengetahuan ataupun eksperimentasi praktis dapat dikembangkam dalam konteks berkolektif dan kerja-kerja non-profit di Sumatera Barat hari ini.

Proyek ini menjadi sebuah keberlanjutan dari pembacaan “Pusako Tinggi Project” dalam konteks masyarakat Kerujuk, Lombok Utara, dalam pengelolaan lahan (hutan) sebagai upaya komunal dalam mengupayakan keberlangsungan dan keselamatan masa mendatang, serta menyikapinya melalui musyawarah warga dan perayaan rasa syukur secara kolektif.

on going

Kurun Niaga adalah proyek dekolonisasi narasi melalui penelusuran arsip dan mengkritisinya melalui medium artistik. Kurun Niaga secara spesifik mengkaji mengenai sejarah perniagaan dan persilangan budaya di masyarakat pertanian Sumatera Barat. Pada seri pertama ini, Kurun Niaga menyoroti dinamika politik dan perniagaan menjembatani persilangan budaya, dan dampaknya pada situasi kebudayaan Sumatera Barat hari ini

menelusuri kehadiran teknologi dan perubahan lanskap baik itu dalam konteks sosial, lingkungan, dan kebudayaan, dengan melakukan eksperimentasi artistik melalui tradisi lukis “Mooi Indie”

Sureq adalah salah satu platform pemetaan narasi dan peristiwa kebudayaan lokal, dan sejarah lokal dari sudut pandang anak muda di Parepare, Sulawesi Selatan. Platform ini bagian dari presentasi residensi Komunitas Gubuak Kopi (Albert Rahman Putra & Biahlil Badri) dalam rangkaian Makassar Biennale 2021: Sekapur Sirih, di Parepare.

Secara spesifik serial ini mengkritisi proses produksi narasi yang disokong lembaga-lembaga besar seperti negara, UNESCO, akademisi, dan lainnya. Sebaliknya, proyek ini mengajak sejumlah partisipan dari sejumlah kolektif, mengembangkan modul kerja artisitik dan metode produksi narasi dalam menyoroti isu-isu di sekitarnya.

Lapuak-lapuak Dikajangi adalah sebuah proyek seni yang merupakan bagian dari platform Daur Subur, sebuah studi tentang kebudayaan masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Proyek ini dikembangkan melalui Lokakarya Daur Subur #2 sebagai upaya pelestarian nilai-nilai tradisi melalui platform seni multimedia.

penelusuran dan eksperimtasi artistik terhadap nilai-nilai dan pengetahuan lokal masyarakat pertanian Solok, khususnya terkait tradisi “Silek” (Silat Minangkabau) ke dalam medium baru: Lapuak-lapuak Dikajangi #2 – Silek.

Silaturahmi dalam media baru. Proses ini mencoba mengeksplorasi keterbatasan dan kemampuan teknologi media yang bisa diakses warga dalam menjembatani tradisi silaturahmi dalam masa “normal baru” dan pandemi covid19.

Bunibunian adalah kumpulan buni (bunyi) yang terbentuk dari beragam ritme sederhana, pola repetitif, linear, dan saling mengisi. Pengulangan-pengulangan ritme dan permainan dinamika bunyi serta tempo, terinspirasi dari karakter garapan tradisi bebunyian lokal di Minangkabau.