Tag: Literasi Media

  • Merawat Tradisi di Era Digital

    Sabtu, 28 Oktober 2017 lalu, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Harian Kompas hadir dengan tampilan yang berbeda. Dalam edisi itu, Kompas mengajak para generasi muda untuk terlibat dalam proses produksi. Tidak hanya itu, Kompas juga menyajikan konten-konten yang menggali kiprah generasi muda Indonesia. Kompas di antaranya memuat perjalanan Albert Rahman Putra, pendiri dan pegiat literasi…

  • Generasi Milenial Tentukan Arah

    “Kami mengajak warga, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, untuk mengenal cara kerja media melalui kegiatan kreatif atau kesenian,” ujar Albert. Senin, 23 Oktober 2017, Harian Kompas mengusung headline bertajuk Generasi Milenial Tentukan Arah. Dalam headline muncul enam nama yang dianggap sebagai bagian dari generasi muda yang telah menentukan arah, melakukan perubahan, serta memberikan makna bagi…

  • Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi

    Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi merupakan pengembangan dan pelestarian seni tradisi melalui platform multimedia. Lokakarya ini diselenggarakan oleh Gubuak Kopi melalui program Daur Subur, sebagai bagian dalam upaya membaca dan memetakan kultur pertanian di Solok. Kegiatan yang  juga didukung oleh Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia ini, diselenggarakan di Galeri Gubuak Kopi, Kota Solok, pada 18-30 September…

  • Mozaik Isu di Hari Kelima

    Catatan hari kelima lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi Hari kelima Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi, 22 September 2017, setelah shalat Jumat dan makan siang, para partisipan kembali memulai aktivitas untuk pergi mencari data ke lapangan. Partisipan dibagi menjadi dua tim, yang satu adalah Diva dan Kiki, dan satu lagi adalah saya dan Hafiz.

  • Observasi Awal Partisipan Lapuak-lapuak Dikajangi

    Kamis, 21 September 2017, masih dalam rangkaian lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi, yang kali ini dimulai dengan kegiatan turun lapangan untuk mendapatkan isu-isu lokal sekitar Solok, yang berhubungan dengan tradisi maupun praktek pelestarian itu sendiri. Lalu, pada malam harinya dilanjutkan dengan presentasi hasil observasi  lapangan. Presentasi pertama dimulai oleh Joe Datuak. Siang itu, ia bersama rekan-rekan partisipan…

  • Membajak Teknologi Di Hari Kedua

    Selasa, 19 September 2017, tepat di hari kedua lokakarya Lapuak Lapuak Dikajangi berjalan. Kali ini Muhammad Riski salah satu pegiat Komunitas Gubuak Kopi, selaku pembicara memaparkan materinya: Seni Membajak Teknologi sebagai umpan diskusi.  Ia juga menyinggung kembali materi yang telah dibahas di hari sebelumnya, tentang apa itu media, tujuan media, manfaat media, serta dampak media.…

  • Pertemuan Pertama Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi

    Senin, 18 September 2017, sekitar pukul 15.00 Lokakarya denga tema “Lapuak-lapuak Dikajangi” (yang lapuk disokong kembali) dibuka langsung oleh Albert Rahman Putra, selaku ketua Komunitas Gubuak Kopi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Gubuak Kopi dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, Albert memberikan sedikit latar belakang terkait hadirnya lokakarya ini, gambaran kegiatan yang akan…

  • Fasilitator dan Partisipan Lapuak-lapuak Dikajangi

    Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi, merupakan pengembangan dari program Daur Subur yang dikelola oleh Gubuak Kopi dalam memetakan dan membaca kultur pertanian di Solok. Dalam lokakarya yang digelar pada 18 – 30 September 2017 ini, Gubuak Kopi, memfokuskan pembacaan terkait posisi kesenian dalam masyarakat pertanian di Solok, serta bagaimana praktek pelestarian tradisi ataupun kesenian dilakukan oleh masyarakat…

  • Merekam untuk Nanti

    Kali ini Komunitas Gubuak Kopi menggelar Lokakarya yang mengusung tema “Kultur Daur Subur”. Tema ini sebelumnya juga pernah diangkat pada tahun 2016 lalu. Lokakarya Kultur Daur Subur pada dasarnya bertujuan mengarispkan, membaca masalah serta perkembangan pertanian dalam lingkup lokal, Solok, melalui praktek bermedia secara kreatif. Pertanian di Minangkabau hingga saat ini terus berkembang, bahkan kini…

  • Dinamika Kultur Tani

    Sore itu, setelah melihat beberapa aktivitas pertanian di Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok, saya kembali ke kantor Gubuak Kopi. Di sana telah duduk Bapak Elhaqki Effendi. Ia hadir untuk membagi memberi kami sedikit materi dan berbagi pembacaannya tentang perkembangan pertanian di Solok. Sebelumnya, memang kami sudah mengundang beliau untuk mengisi diskusi kali ini, dan Jumat…

  • Timbangan Sampah

    Vlog Kampuang – Timbangan Sampah Juni 2017 lalu, Datuak, Ogy, dan beberapa teman lainnya berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Solok. Salah satu hal menarik perhatian mereka adalah proses penimbangan mobil truk sampah yang masuk ke TPA. Sembari menggali informasi, mereka dipersilahkan untuk melihat langsung cara kerja penimbangan itu bersama petugas. Sambil mencermati proses…

  • Kumpulan Tulisan: Daur Subur

    Pada tanggal 10 – 20 Juni 2017 lalu, Komunitas Gubuak Kopi menggelar serangkaian lokakarya yang bertajuk: Kultur Daur Subur. Lokakarya ini merupakan bagian dari program pengembangan media berbasis komunitas dalam membaca dan memetakan isu pertanian dan lingkungan hidup di lingkup lokal yang kita namai Program Daur Subur. Selain aksi pengarsipan, merekam, dan pameran open lab,…

  • Membaca Kembali Pertanian Dulu dan Kini

    Editorial Kumpulan Tulisan: Daur Subur Ibaraiknyo tanah: nan lereng tanami padi, nan tunggang tanami bambu, nan gurun jadikan parak nan bancah jadikan sawah, nan padek kaparumahan, nan munggu jadikan pandam, nan gauang ka tabek ikan, nan padang tampek gubalo, nan lacah kubangan kabau, nan rawang ranangan itiak.

  • FGD di Sayuran Kita: Literasi Media, Sosiokultural, dan Pertanian

    Dalam rangka menggali hubungan timbal balik antara literasi media, sosiokultural, dan pertanian, maka pada tanggal 13-14 Juli 2017 lalu, Sayurankita menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Pekanbaru, Riau. Sayurankita adalah adalah sebuah platform yang digagas sebagai laboratorium berpikir dan praktik di ranah pertanian secara umum, yang dikombinasikan dengan sudut pandang sosiokultural dan pengelolaan media alternatif. Secara khusus,…

  • Bingkaian Daur Subur

    Selasa, 20 juni 2017 adalah hari terakhir Lokakarya dengan tema “Kultur Daur Subur” yang dilaksanakan oleh Gubuak Kopi. Kegiatan lokakarya ini melibatkan beberapa orang partisipan yang mewakili kelompok atau komunitasnya masing-masing. Sudah sepuluh hari kita belajar bersama untuk memetakan perkembangan pertanian dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan melalui praktek media kreatif. Tiba pula saatnya para partsipan…

  • Memperdalam dan Mengalami Persoalan

    Minggu, 18 Juni 2017 merupakan hari kesembilan kegiatan lokakarya Kultur Daur Subur berlangsung. Tidak jauh berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, partisipan masih melanjutkan riset mereka memperdalam bingakain isu yang didapatnya di sekitaran Solok. Selain itu para partisipan kini melanjutkan tulisan dengan revisi yang intens bersama Albert Rahman Putra. Para partisipan selama kurang lebih 30 menit…

  • Bermain Kisah Bidadari

    Kali ini, di hari ke lima kegiatan Lokakarya “Kultur Daur Subur” dilaksanakan oleh Gubuak Kopi, tepatnya di hari Rabu tanggal 14-06-2017, teman-teman fasilitator mengajak partisipan lokakarya ke Taman Bidadari untuk menanggapi taman tersebut. Taman Bidadari adalah salah satu tempat rekreasi atau ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Kota Solok. Beberapa bulan sebelum kegiatan lokakarya…

  • Pertanian Dulu Dan Kini

    Catatan Lokakarya “Kultur Daur Subur” Hari Ke Dua Minggu, 11 Juni 2017, adalah hari ke dua Lokakarya media dengan topik Kultur Daur Subur. Pagi hari, sebelum partisipan melanjutkan kegiatan, fasilitator meminta para partisipan mengulas materi yang didapat pada hari pertama, yakni, mengenai masalah sejarah perkembangan media, praktek bermedia di Indonesia, dan juga perkembangan video. Satu…

  • Lokakarya Kultur Daur Subur

    Profil Partisipan dan Catatan Lokakarya “Kultur Daur Subur”  di Hari Pertama Bertepatan dengan bulan Ramadhan 2017 ini, Komunitas Gubuak Kopi kembali menggelar lokakarya pengembangan pengetahuan dan praktek bermedia berbasis Komunitas. Kegiatan ini dibuka Sabtu (10/06/2017) siang lalu. Lokakarya nomor ke tiga di tahun ini, Gubuak Kopi mengusung tema “Kultur Daur Subur” yang sebelumnya juga pernah…

  • “yang penting caritonyo jaleh…”

    Vlog Kampuang – “yang penting caritonyo jaleh…” https://www.youtube.com/watch?v=hA6VE58Tous Vlog Kampuang – “yang penting caritonyo jaleh…” adalah rekaman suasana workshop komik oleh Zekalver Muharam, di Galeri Gubuak Kopi, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Zekalver mengajak beberapa remaja di Kota Solok untuk menceritakan keseharian mereka, fantasi, maupun mitos-mitos unik di sekitar mereka.

  • Workshop Komik bersama Zekalver Muharam

    #siaranlangsungkampuang – Workshop Komik bersama Zekalver Muharam Arsip siaran langsung – kegiatan workshop komik bersama remaja-remaja Kota Solok, dipandu oleh Zekalver Muharam. Para peserta dipandu untuk menceritakan hal-hal menarik di sekitar mereka melalui medium komik strip.

  • Membingkai Isu Rantau

    #siaranlangsungkampuang – Kumpulan Presentasi Membingkai Isu “Di Rantau Awak Se” Pada 26 Februari hingga 10 Maret 2017 lalu, di Gubuak Kopi diselenggarakan lokakarya pemberdayaan media berbasis komunitas: AKUMASSA oleh Gubuak Kopi bersama Forum Lenteng. Selama lokakarya para partisipan melakukan riset dan membingkai isu-isu yang ada di sekitar lokasi Komunitas Gubuak Kopi, yakni di Kelurahan Kampung…

  • Sosialisasi Seni Media

    Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 3-4 April 2017 lalu, melakukan kegiatan Sosialisasi Seni Media, sebagai rangkaian menjelang Pekan Seni Media di Pekan Baru, Riau, pada Juli 2017 nanti. Kegiatan ini diadakan di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di Padangpanjang, Sumatera Barat. Di sini, Direktorat Kesenian Kemendikbud, berkerja sama dengan…

  • Di Rantau Kita Terlibat dan Merekam

    Catatan dari presentasi publik & open studio “Di Rantau Awak Se” Solok adalah sebuah kota kecil di dataran tinggi Sumatera Barat. Terdiri dari 2 kecamatan dan 13 kelurahan, dengan penduduk sekitar 68.000 jiwa. Seperti halnya masyarakat Minangkabau umumnya, masyarakat Solok juga memiliki tradisi merantau, bahkan hingga saat ini. Banyak generasi saya yang ingin ‘mencari kehidupan yang…

  • Sedikit Tentang Taman Syech Kukut

    Tanggal 28 Februari 2017, dimulai dengan perbincangan bersama warga setempat di Kampung Jawa, Kota Solok, tentang bagaimana pandangan masyarakat mengenai Taman Syech Kukut. Dari persepsi beberapa warga yang saya temui, banyak sekali bisa diulas dan itu penting juga bagi warga Solok itu sendiri untuk diketahui. Salah satu warga, bernama Bang Vicky, mengatakan bahwa sebelum nama…

  • Jamu Malam

    Di Kota Solok, terdapat gerobak-gerobak dorong yang menjual jamu pada malam hari, biasa disebut gerobak jamu malam. Warga masyarakat biasa menyebut jamu yang dijual tersebut dengan nama aia daun kacang (berarti ‘air daun kacang’ dalam bahasa Indonesia). Pedagang aia daun kacang berjualan di lahan parkir Pasar Raya Solok, di dekat Tugu Carano. Tapi ada juga yang berjualan…

  • Mini Market Malam Solok

    Di sini, saya mau bercerita tentang sebuah mini market di Solok. Orang-orang di sini lebih sering menyebutnya Kedai. Akan tetapi, kedai  yang saya maksud beda dari yang lain. Orang Solok menyebutnya “Kadai Garobak” (berarti ‘kedai gerobak’ dalam bahasa Indonesia). Kedai gerobak ini sudah mulai banyak di Kota Solok, sekarang hampir di setiap sudut Kota Solok…

  • Parantau yang Berdagang Rempah

    Keluar dari sebuah kota, tempat di mana kita lahir dan tumbuh, memanglah berat. Harus jauh dari keluarga, teman, dan saudara. Di situlah proses pendewasaan diri. Jika dulu cuma bisa bergantung dengan orang tua, di saat kita keluar dari zona nyaman itu, banyak peristiwa terjadi dan harus dihadapi sendiri. Bertemu dengan orang baru, tradisi baru, adat…

  • Bundo Kanduang

    Minggu lalu, 26 Februari 2017, Gedung Galeri Gubuak Kopi yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No. 427, Kelurahan Kampung Jawa, menjadi tempat berkumpulnya Bundo Kanduang se-kota Solok. Acara berkumpul ini disebut juga sebagai Arisan Bundo Kanduang. Salah satu dokumentasi yang dianggap sebagai foto Bundo Kanduang. Foto diakses dari http://www.ikanako.com/2016/08/02/bundo-kanduang-di-minangkabau/

  • Mengenal Kampung Jawa Lewat Fotografi

    Artikel ini ditulis secara kolaboratif bersama Delva Rahman, Tiara Sasmita, Maria Christina Silalahi, dan Volta Ahmad Jonneva. Kami menyapa warga di Kampung Jawa, sebuah kelurahan di Kota Solok, lewat kegiatan membuat fotografi tentang rumah dan orang-orangnya. Teman-teman saya, yakni Delva, Volta, dan Maria (ketiganya adalah pegiat Komunitas Gubuak Kopi) di hari Jum’at, 3 Maret 2017,…